Ini merupakan Paduan pokok masyarakat karo dalam kesehariannya, dimana kata tersebut mengartikan :
merga silima / Dalam Suku Karo ada 5 marga Pokok :
1. Karo-Karo
2. Ginting
3. Tarigan
4. Perangin angin
5. Sembiring
inilaah kelima marga dalam suku Karo. Namun demikian kelima marga ini masih memiliki lagi beberapa Sub marga lagi yang penjabaran nya akan memakan waktu, dalam hal ini penulis menganggap kalau pembaca sudah memahaminya.
dan pada dasarnya dari kelima marga itu, hanya Sembiring lah yang bisa menikahi Sembiring, dan Sebayang juga sebenarnya bisa menikahi perangin angin, namun hal ini sudah sangat jarang ditemui. beda halnya dengan kelompok marga sembiring, yang saling mengambil(menikahi) walau sesama marga.
Rakut Sitelu
Rakut Sitelu merupakan makna kata "Tiga Pengikat". maksudnya didalam suku karo ada tiga pengikat kedekatan dalam kekeluargaan. yaitu:
- Kalimbubu
- Sembuyak/Senina
- Anak Beru
- Kalimbubu dipanggil kepada marga pemberi istri/ Beru Nande / Bebere kita. karena kalimbubu merupakan orang yang dihormati dalam orang karo, maka timbul lah istilah "kalimbubu adalah dibata ni idah"/ maksudnya bukan berarti mendewakan/ menuhan kan kalimbubu, tapi lebih kepada setiap oran Karo, wajib menghormati Kalimbubu nya, hal ini adalah tak lain dari bentuk penghormatan kepada mereka marga pemberi Istri pada seseorang. namun pada Perempuan karo, dikatakan kalimbubu adalah semua yang memiliki marga yang sama dengan beru nya/ marga ayahnya.
- Sembuyak/senina, dipanggil kepada mereka yang semarga. Sembuyak merupakan gabungan dari dua kata, yaitu : Se - Mbuyak. Se artinya satu dan Mbuyak artinya Perut/Rahim. Sembuyak artinya Orang yang lahir dari perut yang sama (saudara Kandung), Berbeda hal nya dengan senina, Senina biasa dipanggil kepada orang orang yang bermarga sama, atau pun memiliki hubungan kekerabatan dari pihak isteri, atau Ibu. namun demikian, dalam pengaplikasian nya, orang Karo cendrung memanggil yang semarga juga dengan sebutan Sembuyak, hal ini disebut dengan istilah "Si ndauh ipedeher", Hal ini lah yang menunjuk kan sifat orang \karo yang terbuka kepada kalayak luas. Senina didalam karo juga terbagi menjadi 3:
- Senia (Semarga/ Ayah atau nini bulang arah Bapa/ kakek dari ayah adik kakak)
- Senina Sipemeren ( Dikatakan Sipemeren dikarena kan ibu Kandung mereka Bersaudara / Ibu mereka semarga )
- Senina Siparibanen ( Dikatakan siparibanen, krena Isteri mereka Semarga/Adik kakak )
- Anak beru, Merupakan panggilan tutur kepada mereka yang menikahi Gadis yang semarga dengan kita (cowok)/ yang menikahi adik dari seseoraang. dalam anak beru juga banyak sub nya, dan hal ini di pakai dalam peradatan Karo,
- Anak Beru Sipemeren
- Anak Beru Mentri / Minteri
- Anak Beru Singukuri
Tutur Siwaluh
didalam suku karo ada yang disebut orat Tutur. orat tutur merupakan salah satu cara menyatukan/mengaitkan kekerabatan dalam suku karo, hal ini karena didalam suku karo sangat kental sekali budaya musyawarah mufakat. dengan mengaitkan orat tutur, maka masalah kecil dapat di omongkan secara kekeluargaan, karena sudah mendapat kaitan dari orat tutur, maka masalah akan di kerucutkan, hal ini karena di suku karo, tutur itu masih sangat dipakai, walau dalam perkembangannya tidak sekomplit jaman dulu lagii, bahkan tidak sedikit Orang karo yang lupa/ bahkan tidak tahu lagi dalam bertutur. (Dilain Waktu Kami Posting).
tutur siwaluh adalah:
- Sembuyak
- Senina
- Senina Sipemeren
- Senina Siparibanen
- Anak Beru
- Anak Beru Mentri (Minteri)
- Kalimbubu
- Puang Kalimbubu
inilah merupakan penjelasan Merga Silima Rakut Sitelu dingen Tutur Siwaluh.
Mejuah-Juah man banta kerina.
David SN Ginting